Strategi Menaikan Omset Penjualan Bisnis Tanpa Budget di Tahun 2024

Trisna Risani Karya

10/15/20233 min read

Online shop dibatasi, WTC Mangga dua juga sepi pengunjung, belum lagi bisnis retail dan bisnis properti yang sedang carut marut, Di artikel ini saya share strategi menaikan omset dengan budget yang terbatas untuk menghadapi 2024 mendatang.

Customer Acquisition dan Customer Retention

Customer itu datang lewat dua jalur utama. Pertama, jalur Customer Acquisition (akuisisi pelanggan) atau akusisi pelanggan baru. Kedua, Customer Retention (mempertahankan pelanggan), ini digunakan untuk pelanggan yang sudah ada, untuk memastikan agar mereka tetap setia dan terus beli produk di bisnis kita. Menariknya, peningkatan customer retention sebanyak 5% aja bisa meningkatkan profit sebesar 25-95%. WOW!

Namun, pertanyaannya adalah, bagaimana kita bisa mempertahankan pelanggan tanpa harus meningkatkan budget marketing?

Di banyak perusahaan, strategi marketing yang efisien dilakukan dengan cara mengurangi biaya akusisi pelanggan baru. Selain lebih hemat dalam pengeluaran pemasaran, ini juga dapat memperbaiki komunikasi dengan pelanggan. Sebuah survei oleh Harvard Business Review menyatakan bahwa mendapatkan pelanggan baru biayanya bisa 5-25X lebih mahal daripada mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Bayangkan betapa mahalnya jika bisnis selalu mengandalkan penjualan dari pelanggan baru.

Jadi, bagaimana cara kita mempertahankan pelanggan? Mari kita bahas dua poin penting dalam artikel ini.

1. Ladder of Loyalty

Ladder of Loyalty, atau tangga loyalitas, adalah konsep yang terdiri dari 6 tahap. Mari kita bahas masing-masing tahap:

a. Prospects

Seseorang disebut prospect ketika dia mulai tertarik dan memberikan perhatian terhadap produk atau layanan beserta manfaat yang ditawarkan. Biasanya, mereka mulai menghubungi Customer Service dan bertanya tentang informasi produk atau layanan yang ditawarkan oleh brand kamu. Pada tahap ini, mereka telah menjadi calon pelanggan yang potensial.

b. Customers

Seorang prospect yang akhirnya memutuskan untuk membeli produk atau layananmu disebut customer. Customer adalah seseorang yang baru saja melakukan pembelian pertamanya. Mereka biasanya membeli karena penasaran dengan iklan atau tawaran marketing, bukan karena mereka sudah sepenuhnya percaya pada kualitas produk atau layanan kamu.

c. Clients

Selanjutnya, clients adalah mereka yang telah melakukan pembelian berulang kali. Mereka bersedia terus menerus membeli produk atau layanan mu karena mereka telah merasakan bahwa produk atau layanan adalah solusi terbaik bagi mereka. Faktor kepercayaan (trust) mulai menjadi kunci pada tahap ini.

d. Supporters

Supporters adalah orang-orang yang secara sukarela menjadi pelanggan setia karena kamu berhasil membangun hubungan yang kuat dengan mereka. Di tahap ini, mereka sudah sepenuhnya mempercayai produk atau layananmu. Oleh karena itu, untuk membalas kepercayaan ini, kamu harus memberikan insentif dan hak-hak istimewa seperti reward atau diskon. Kamu juga bisa memperkuat hubungan ini dengan menawarkan fasilitas keanggotaan/membership. Kamu bisa mengajak pelangganmu untuk bergabung ke dalam program keanggotaan atau membership.

e. Advocates

Advocates adalah pelanggan yang tidak hanya bersedia untuk terus membeli produk atau layanan, tetapi juga bersedia untuk mempromosikan dan menjual produk atau layanan melalui testimonial atau referral. Mereka adalah pelanggan yang sangat puas dan merasa bahwa produk atau layananmu memiliki nilai yang tinggi.

f. Partners/Raving Fans

Tingkatan loyalitas yang paling tinggi adalah Partners/Raving Fans. Pada tahap ini, pelanggan yang loyal telah menjadi fanatik terhadap produk atau layanan brandmu. Mereka tidak hanya membeli dan mempromosikan produk atau layananmu secara sukarela, tetapi mereka juga selalu menceritakan dan merekomendasikan produk atau layanan kamu kepada siapa pun, kapan pun, dan di mana pun, bahkan tanpa diminta. Mereka merasa bahwa produk atau layanan kamu telah mengubah hidup mereka menjadi lebih baik.

Nah, dari tipe pelanggan diatas, bisa kamu petakan dan sebutkan beberapa pelangganmu yang sudah jadi Partners/raving fans? masih ingat perjalanan mereka sampai ke tahapan itu?

2. Customer Experience (CX)

Kualitas pengalaman pelanggan adalah kunci untuk mempertahankan pelanggan dan meningkatkan omset penjualan. Kapan terakhir kali kamu merasa puas dan senang ketika berbelanja? Salah satu hal yang menarik dalam bisnis adalah perasaan kepuasan yang kita rasakan saat melihat bahwa orang lain juga puas dengan produk atau layanan yang kita tawarkan. Pengalaman pelanggan yang positif akan membantu mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan mendorong mereka untuk melakukan pembelian berulang.

Dalam perusahaan, terdapat perbedaan besar antara memberikan pelayanan biasa dan memberikan pelayanan yang luar biasa. Karyawan yang hanya memberikan pelayanan ala kadarnya akan menghasilkan dampak yang sebanding pada profit perusahaanmu. Namun, ketika timmu terlibat dalam seluruh perjalanan pelanggan (customer journey), termasuk melibatkan survei Net Promoter Score (NPS) yang sangat baik, dan berhasil mendatangkan pelanggan baru, itu baru disebut sebagai Customer Experience (CX).

Kesimpulan

Meningkatkan omset penjualan tanpa harus mengorbankan biaya marketing yang terbatas di tahun 2024 memang merupakan tantangan. Namun, dengan fokus pada strategi Customer Retention dan memahami Ladder of Loyalty, serta meningkatkan Customer Experience, kamu bisa mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan meningkatkan omset penjualan tanpa harus mengeluarkan banyak uang untuk akuisisi pelanggan baru. Jangan lupakan bahwa pelanggan yang puas akan menjadi pelanggan setia dan bahkan menjadi partner bisnismu, membantu kamu untuk tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

Kesempatan untuk belajar dan meningkatkan Customer Retention dapat Anda mulai hari ini lho! Contact tim sekarang untuk info selengkapnya!